3.1.a.4.3. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep
3.1.a.4.3. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep
Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP mampu menganalisa
pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan dalam studi kasus yang mereka
dapatkan dan memberi tanggapan pada studi kasus CGP lainnya dan bersikap
reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.
CGP akan mendalami materi melalui studi kasus dalam
bentuk video. Para CGP masing-masing akan mendapatkan 1 video untuk dianalisis.
Silahkan didiskusikan dengan pendamping dan fasilitator untuk memilih video
yang akan dianalisis (catatan: pastikan semua video terwakili untuk
dianalisis). Setiap CGP harus memberikan minimal dua komentar/tanggapan
terhadap hasil analisis CGP lainnya.
Kasus yang dipilih adalah kasus 6. dengan video dapat dilihat pada link berikut: https://youtu.be/hhX7EsFe6Tc
Berikut ini panduan untuk melakukan analisis studi kasus:
A.
Apa keputusan yang Anda ambil?
Situasi yang dihadapi Hasan termasuk
kategori Benar lawan Salah (Bujukan Moral), sehingga untuk situasi ini, Hasan
berada pada paradigma Dilema Etika Kebenaran
lawan kesetiaan. Jika saya adalah Hasan, maka saya akan menjelaskan kepada
Kepala Sekolah apa yang sebenarnya terjadi. Selain itu saya juga menyampaikan kepada
Kepala Sekolah tentang kesepakatan tenggat waktu yang diberikan kepada Adi
(bendahara OSIS).
B.
Prinsip mana yang Anda gunakan, dan
mengapa?
Berpikir
berbasis rasa peduli (Cares based thinking)
Dengan prinsip berpikir berbasis
rasa peduli, selain memberikan batasan-batasan terhadap tindakan saya, namun
juga mendukung agar saya memikirkan kepentingan orang lain (Adi). Prinsip ini
melibatkan empati kita terhadap orang lain, seandainya saya di posisi Adi, apa
yang akan saya lakukan.
C.
Mari kita terapkan 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan pada studi kasus Anda.
1.
Apa
nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?
Kejujuran
dan kesetiaan.
Apakah saya akan jujur
menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau saya menjunjung nilai kesetiaan
pada komitmen yang sudah disepakati sebelumnya dengan Adi.
2.
Siapa yang
terlibat dalam situasi tersebut ?
- Hasan sebagai Ketua OSIS
- Adi sebagai Bendahara OSIS
- Kepala Sekolah
3.
Apa
fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?
- Hasan (Ketua
OSIS) menemukan keadaan saldo akhir kas OSIS yang berbeda antara yang di buku
rekening dengan yang di pembukuan.
- Adi (bendahara OSIS) menggunakan sebagian saldo kas OSIS untuk membantu biaya pengobatan ibunya yang sedang sakit.
- Hasan akan melaporkan tindakan Adi kepada Kepala Sekolah.
- Adi meminta Hasan untuk tidak melaporkannya kepada Kepala Sekolah, dan berjanji akan melunasi uang tersebut beberapa bulan ke depan.
- Hasan menyetujui permintaan Adi, dan memberi tempo selama 3 bulan agar Adi dapat melunasi
- Beberapa bulan berikutnya, Hasan dipanggil oleh Kepala Sekolah. Kepala sekolah menanyakan kepada Hasan mengapa antara pembukuan dan rekening OSIS terdapat perbedaan jumlah saldo kas?
4.
Mari kita
lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.
a.
Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam
situasi tersebut? (Uji legal)
Ada, karena situasi yang terjadi
mengharuskan Hasan membuat keputusan antara benar atau salah. Benar,
jika Hasan akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau, salah
jika Hasan tetap menjunjung nilai kesetiaan pada komitmen yang sudah disepakati
sebelumnya dengan Adi untuk merahasiakan kepada Kepala Sekolah.
b. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik
profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi)
Ada, Adi menggunakan uang OSIS
secara diam-diam, dan itu telah melanggar kode etiknya yang berprofesi sebagai
Bendahara OSIS, yaitu kejujuran.
c. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah
ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi)
Tindakan ini mengandung hal-hal
yang akan membuat Hasan (saya) merasa dicurigai
telah bekerjasama dengan Adi
d.
Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda
dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman?
Saya akan merasa nyaman saja,
jika kasus ini dipublikasikan dengan settingan
nama, tempat, dan waktu yang berbeda, tetapi dengan cerita yang sama.
e. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil
oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
Saya membayangkan panutan saya
akan mengambil keputusan yang sama seperti apa yang saya bayangkan, yaitu
menyampaikan informasi berdasarkan fakta namun tetap menjunjung tinggi nilai
kesetiaan, walaupun dengan cara yang berbeda.
5. Jika
situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada
situasi tersebut?
Kebenaran
lawan kesetiaan
6.
Dari 3
prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai
Berpikir
berbasis rasa peduli (Cares based thinking)
7. Apakah ada
sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk
menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?
Saya akan meminta pendapat Adi,
jika saya akan menemui Kepala Sekolah untuk menyampaikan informasi berdasarkan
fakta dan meminta Kepala Sekolah dapat memberi waktu kepada Adi untuk melunasi
kas OSIS yang sudah diapaki oleh Adi.
Karena jika saya harus berbohong
dan menutupi kasus ini, maka selanjutnya akan memicu saya untuk mencipta
kebohongan yang lain. Maka kejujuran adalah pilihan terbaik.
8.
Apa
keputusan yang akan Anda ambil?
saya akan menjelaskan kepada
Kepala Sekolah apa yang sebenarnya terjadi dan menyampaikan informasi berdasarkan
fakta. Selain itu saya juga menyampaikan kepada Kepala Sekolah tentang kesepakatan
tenggat waktu yang diberikan kepada Adi (bendahara OSIS).
9.
Coba lihat
lagi keputusan Anda dan refleksikan.
Jika Kepala Sekolah menerima permintaan kesepakatan tenggat waktu yang
diberikan kepada Adi (bendahara OSIS), maka kedua
belah pihak tidak akan dirugikan. Adi dapat membantu biaya pengobatan ibunya
dengan konsekuensi harus melunasi kas OSIS sesuai tenggat waktu, dan program
OSIS tetap berjalan seperti mana biasanya.
Selanjutnya, di bawah ini adalah beberapa pertanyaan pengayaan, CGP dapat
memilih 2 (dua) dari 4 (empat) pertanyaan berikut untuk dijawab berdasarkan
analisis studi kasus CGP diatas.
1. Dari kesembilan langkah
pengambilan dan pengujian keputusan, apakah ada langkah-langkah yang Anda
anggap lebih penting daripada langkah lainnya, mengapa?
Batasi opsi kemungkinan. Pilihlah hanya kemungkinan yang terbaik dari keputusan yang ingin kita
ambil sebab terkadang memiliki banyak pilihan hanya akan membuat kita merasa
bingung dalam mengambil keputusan. Maka dari itu, pilihlah opsi kemungkinan tidak lebih dari dari
tiga karena nantinya semakin banyak opsi maka semakin menyita waktumu untuk
berpikir. ( Sumber : https://www.ekrut.com/media/7-cara-mengambil-keputusan-agar-tidak-salah-langkah)
2. Selain kesembilan langkah
pengambilan dan pengujian keputusan tersebut, menurut Anda apa lagi yang
sebaiknya dilakukan oleh pemimpin pembelajaran dalam memastikan keputusannya
adalah keputusan yang tepat?
- Menyelidiki situasi atau masalah secara detail.
- Mengumpulkan berbagai macam informasi terkait dengan situasi tersebut.
- Menciptakan beberapa alternatif keputusan yang baik untuk dijadikan opsi untuk dipertimbangankan.
- Mengidentifikasi resiko, kelayakan, dan implikasinya dari setiap opsi keputusan.
- Memilih solusi atau keputusan terbaik dari proses identifikasi yang sebelumnya sudah dilakukan.
- Mengevaluasi kembali atau double check keputusan sebelum diimplementasikan.
(Sumber : https://www.ekrut.com/media/7-cara-mengambil-keputusan-agar-tidak-salah-langkah)
3. Bila Anda menerapkan 9 langkah
tersebut, apakah dapat dipastikan bahwa keputusan yang Anda ambil akan bisa
mengakomodasi semua pemangku kepentingan (stakeholder) sekolah? Mengapa?
Setiap keputusan yang akan kita ambil, terkadang akan ada risiko yang mengakibatkan ada ornag yang diuntungkan, dan ada orang yang terpaksa harus dirugikan. Dalam mengambil keputusan, risiko akan selalu ada dan melalui setiap risiko dan kesalahan yang kita alami, kita dapat belajar untuk memperbaiki kesalahan itu untuk menghadapi berbagai permasalahan lainnya dengan level yang lebih tinggi dan tentu saja lebih cenderung sulit.
4. Menurut Anda, bagaimana hubungan antara nilai-nilai dan budaya sekolah dalam pengambilan keputusan di dalam situasi dilema etika?
Semoga artikel ini bermanfaat