Modul 1.1.a.3. Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Diri Tentang
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Kritis
Sedangkan dalam menyelenggarakan pengajaran dan didikan kepada rakyat, Ki Hajar menganjurkan agar
kita tetap memperhatikan ilmu jiwa, ilmu jasmani, ilmu keadaban dan kesopanan
(etika dan moral), ilmu estetika dan menerapkan cara-cara pendidikan yang
membangun karakter. Seorang pendidik yang baik, kata Ki Hajar Dewantara, harus
tahu bagaimana cara mengajar, memahami karakter peserta didik dan mengerti
tujuan pengajaran. Agar dapat mewujudkan hasil didikan yang mempunyai
pengetahuan yang mumpuni secara intelektual maupun budi pekerti serta semangat
membangun bangsa.
di sinilah relevansi
pemikiran Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan: mencerdaskan kehidupan
bangsa hanya mungkin diwujudkan dengan pendidikan yang memerdekakan dan
membentuk karakter kemanusiaan yang cerdas dan beradab.
Konsep “GURU” sebagai seseorang yang patut digugu dan diitiru
masih melekat dalam diri saya, baik pada saat saya sebagai pelajar sampai saat
sekarang saya sebagai seorang guru. Keteladanan tetap selalu saya upayakan
dalam semua lini, karena guru adalah pendidik. Seorang pendidik harus tau
bagaimana cara mengajar dan memahami karakter peserta didik agar menghasilkan
lulusan yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya namun tetap memiliki budi
pekerti yang luhur. Dalam mengajar, saya selalu mengutamakan pembentukan
karakter baik terlebih dahulu kepada peserta didik, seperti religius, kejujuran,
mandiri, tanggung jawab, disiplin dan karakter baik lainnya. Saya selalu
mengingatkan kepada peserta didik bahwa “adab
dulu, baru ilmu”. Apakah upaya dan pembiasaan yang saya terapkan selalu
berhasil? Tentu saja tidak. Banyak factor yang menyebabkan kegagalan dalam
pembentukan karakter peserta didik, salah satunya adalah aturan yang diterapkan
sekolah tidak selalu konsisten.
Penerapan merdeka belajar di sekolah juga masih bersifat
samar-samar. Guru mentransfer ilmu kepada peserta didik dengan harapan peserta
didik menerima semua ilmu yang diberikan oleh guru, kemudian siswa lulus dengan
mendapat selembar ijazah.
Harapan dan Ekspektasi
Selain itu untuk mewujudkan merdeka belajar agar menghasilkan
profil pelajar pancasila, saya harus lebih meningkatkan kemampuan saya dalam
memahami karakteristik peserta didik. Agar saya memahami apa kebutuhan peserta
didik yang sebenarnya. Dan yang tak kalah penting saya harus mempelajari dan
terus menggali bakat dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar
peserta didik bisa menjadi pemimpin dalam pembelajaran.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
terkait mendidik adalah proses memanusiakan manusia (humanisasi), yakni
pengangkatan manusia ke taraf insani. Dalam mendidik, ada pembelajaran yang
merupakan komunikasi eksistensi manusiawi yang otentik pada manusia untuk
dimiliki, dilanjutkan, dan disempurnakan.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara ini sangat bermanfaat bagi saya dan akan saya jadikan pegangan dan acuan dalam aksi nyata sebagai seorang pendidik