Modul 2.2.A.6. refleksi Terbimbing
Modul 2.2.A.6. refleksi Terbimbing
Sebutkan 3 hal menarik yang telah Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.
- Pembelajaran Sosial-Emosional (PSE) adalah hal yang sangat penting. Pembelajaran ini berisi keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan anak untuk dapat bertahan dalam masalah sekaligus memiliki kemampuan memecahkannya, juga untuk mengajarkan mereka menjadi orang yang berkarakter baik. Selaras dengan pemikiran Bapak Ki Hajar Dewantara, Pembelajaran Sosial dan Emosional berbasis kesadaran penuh adalah upaya untuk menciptakan ekosistem sekolah yang mendorong bertumbuhnya budi pekerti, selain aspek intelektual. Lewat Pembelajaran Sosial dan Emosional, murid diajak untuk menyadari, melihat, mendengarkan, merasakan, mengalami berbagai pengalaman belajar yang dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.
- Pembelajaran Sosial Emosional berdasarkan kerangka CASEL bertujuan untuk menumbuhakan Kompetensi Sosial Emosional, yaitu: (1) memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri); (2) Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri); (3) Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial); (4) membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan membangun relasi); dan (5) Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab).
- Kesadaran penuh (mindfulness) menurut Kabat - Zinn (dalam Hawkins, 2017, hal. 15) dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu dan kebaikan. Kesadaran penuh (mindfulness) muncul saat seorang sadar sepenuhnya pada apa yang sedang dikerjakan, atau dalam situasi yang menghendaki perhatian yang penuh. Kesadaran penuh (mindfulness) dapat dilatih dan ditumbuhkan melalui berbagai kegiatan, salah satunya adalah latihan menyadari nafas. Latihan berkesadaran penuh (mindfulness) dapat membangun keterhubungan diri sendiri (self-awareness) dengan berbagai kompetensi emosi dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, sebelum memberikan respon dalam sebuah situasi sosial yang menantang, kita berhenti, bernafas dengan sadar, mengamati pikiran, perasaan diri sendiri maupun orang lain, dan mengambil tindakan yang lebih responsif, bukan reaktif.
Sebutkan 2 hal penting yang Anda pelajari! Kemukakan dengan alasan atau contoh berupa gambar/foto untuk memperjelas jawaban Anda.
- Pembelajaran Sosial Emosional berdasarkan kerangka CASEL bertujuan untuk menumbuhakan Kompetensi Sosial Emosional, yaitu: (1) memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri); (2) Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri); (3) Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial); (4) membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan membangun relasi); dan (5) Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab).
- Pembelajaran sosial dan emosional dapat diberikan dalam tiga ruang lingkup: (1) Rutin: pada saat kondisi yang sudah ditentukan di luar waktu belajar akademik, (2) Terintegrasi dalam mata pelajaran: misalnya melakukan refleksi setelah menyelesaikan sebuah topik pembelajaran, membuat diskusi kasus atau kerja kelompok untuk memecahkan masalah, dll; (3) Protokol menjadi budaya atau aturan sekolah yang sudah menjadi kesepakatan bersama dan diterapkan secara mandiri oleh murid atau sebagai kebijakan sekolah untuk merespon situasi atau kejadian tertentu. Hal ini penting
Sebutkan 1 hal yang Anda ingin coba dan terapkan dalam kelas! Jelaskan alasan Anda!
Saya ingin konsisten menerapkan latihan mindfulness melalui latihan
menyadari nafas (mindful breathing). Latihan menyadari nafas dapat dilakukan dengan mudah oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Mengapa penting untuk menyadari nafas? Karena napas adalah jangkar yang
dimiliki setiap orang untuk berada di sini dan masa sekarang (here and now).
Pikiran kita merupakan bagian diri kita yang seringkali sulit dikendalikan. Seorang
ilmuwan dan filsuf bernama Deepak Chopra dalam website pribadinya
menyebutkan bahwa manusia memiliki 60.000-80.000 pikiran dalam sehari.
Bayangkan betapa sibuknya pikiran kita. Karena sangat cair, pikiran dapat bergerak
ke masa depan dan menimbulkan perasaan kuatir. Pikiran juga dapat bergerak ke
masa lalu yang seringkali menimbulkan perasaan menyesal. Pikiran berada dalam
situasi terbaiknya jika ia fokus situasi saat ini dan masa sekarang, Cara termudah
untuk membuat pikiran dan perasaan Anda berada pada saat ini dan masa sekarang
adalah dengan menyadari nafas. Dengan latihan bernafas dengan kesadaran penuh secara konsisten dan rutin maka juga mendukung kekuatan otak (korteks prefrontal) yang berhubungan dengan fokus, konsentrasi dan kesadaran.
Semoga artikel ini bermanfaat
#Modul_2.2.a.6_Refleksi_Terbimbing