Anggrek
Deskripsi Anggrek
- Anggrek dikenal sebagai
ratunya tanaman hias, karena bentuk dan warnanya yang indah dan bermacam bentuknya.
- Nama latin Orchidaceae
- Berdasarkan habitatnya, tanaman anggrek terdiri dari 2 golongan yaitu, golongan epifit dan terestrial. Sebagian besar tanaman angrek termasuk tanaman epifit yaitu tumbuhan yang tumbuh dengan cara menumpang pada tumbuhan lain sebagai tempat hidupnya. Anggrek terestrial adalah anggrek yang hidup dan tumbuh di atas permukaan tanah, serta membutuhkan cahaya matahari langsung. (Yang akan kita bahas adalah jenis anggrek epifit, yaitu Dendrobium).
- Jenis-jenis
anggrek yang menjadi favorit pasar di antaranya
Dendrobium, Phaleonopsis (anggrek
bulan), Vanda, Catleya, Oncidium, Renanthera, Aranda, dan Cymbidium.
- Anggrek- anggrek tersebut dijual dalam bentuk pot dan juga sebagai bunga potong.
Batang Anggrek
Berdasarkan tipe pertumbuhan batangnya, anggrek
dikelompokkan menjadi anggrek symphodial
dan anggrek monophodial.
Syarat Tumbuh Anggrek Dendrobium
- Cahaya matahari : 55% - 65% (membutuhkan naungan dari terik matahari)
- Suhu : 18oC – 35oC
Kelembaban : 60% - 80%
Perbanyakan Anggrek Dendrobium
- Secara generatif menggunakan biji
- Kultur Jaringan
- Anakan
- Keiki
- Media tumbuh yang sering digunakan antara lain pakis, mos, arang, potongan kayu, kulit pinus dan serabut kelapa
- Untuk pertumbuhan anggrek dibutuhkan pH media 5-6
Cara Memisahkan Keiki
- Alat dan bahan : mempersiapkan pisau atau gunting dan media tanam baru beserta potnya.
- keiki yang siap di pindahkan harus minimal memiliki dua daun yang sudah mengembang dan satu daun yang masih kuncup
- selain itu keiki yang akan dipindahkan juga wajib sudah memiliki akar untuk menopang nutrisi dari anakan anggrek itu sendiri.
3. Merendaam Keiki dan anggrek yang akan di pisah dalam air
- Selain merendam, bisa juga dengan cara menyemprotkannya secara terus menerus selama kurang lebih 5 menit hingga bagian akar anggrek dan akar keiki menjadi lembap.
- perlakuan ini diberikan untuk mempermudah melepaskan akar keiki atau anakan anggrek yang menempel pada batang indukannya
- Namun jika akar keiki ini tidak menempel dengan batang indukannya, maka cara ini bisa kamu lewati dan langsung mengambil keiki tersebut.
4. Potong keiki dari anggrek dewasa
- Lakukan dengan hati-hati agar tidak melukai atau memotong bagian anakan anggrek yang lain yang bisa menyebabkan kebusukan.
- Memotong keiki usahakan untuk menggunakan gunting atau pisau yang tajam.
- Potonglah keiki ini tepat di sambungan antara anggrek indukan dengan pangkal anggrek anakannya (keikinya)
5. Rendam anakan keiki dalam larutan fungisida
- Merendam bekas luka anakan keiki akan membantu menjaga tanaman anggrek tidak terserang hama.
- Gunakan cairan pestisida dan perangasang akar untuk mempercepat pertumbuhan anakan anggrek tersebut setelah di pindah dalam pot tersendiri.
- Jika menggunakan fungisida yang di oles, maka cukup oleskan pada luka bekas potongan keiki tersebut saja seperti ketika menanam bunga aglonema.
6. keringkan dengan cara di angin-anginkan
- Setelah selesai merendam anakan anggrek, selanjutnya keringkan anakan anggrek tersebut sembari bisa mempersiapkan pot dan media tanam.
- Ketika mengeringkan keiki ini pastikan untuk tidak terkena matahari langsung dan hanaya di angin-anginkan saja.
7. Persiapkan media tanam
- Media tanam dan pot harus kamu siapkan sebelum keiki mengering.
- Bisa menggunakan campuran arang dan kaliandra atau dengan serabut kelapa dan cocopeat.
- Gunakan pot plastik transparan, atau bisa menggunakan pot gerabah yang lebih bagus karena memiliki sifat yang dingin.
8. Menanam keiki dalam pot.
- Masukanlah arang sebagian kedalam pot dan jepitlah akar keiki kedalam arang tersebut,
- Setelah sebagian pot terisi, maka selanjutnya bisa menimbun bagian atasnya dengan serabut kelapa.
- Perhatikan untuk tidak menimbun anakan bunga anggrek ini terlalu berlebihan, pastikan bagian atas akar masih bisa terlihat..
9. Perawatan anakan anggrek (keiki)
- Letakanlah tanaman anggrek baru ini di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.
- Lakukan penyiraman dan pemberian vitamin atau pupuk secara rutin.
- jaga kelembapan tetap stabil sampai anggrek ini cukup dewasa untuk di pindah ke wadah lain dan siap untuk memunculkan bunga.
Menanam Bibit Anggrek Dendrobium
Media tanam yang biasa digunakan adalah sebagai berikut :
- Pakis : media ini lazim digunakan pada semua fase pertumbuhan, mulai dari kompot, seedling, remaja, hingga berbunga. Untuk media kompot pakis dihaluskan. Semakin besar sosok anggrek, ukuran cacahaan pun kian kasar, sesuai kebutuhan akar.
- Humus Kaliandra : Cocok untuk fase seedling
- Arang kayu : cocok untuk tanaman beranjak remaja hingga dewasa. Dalam penggunaannya media ini bisa dicampur dengan pakis atau dengan kalindra.
- Sabut kelapa : Harus dilakukan fermentasi terlebih dahulu sebelum digunakan, karena ia dapat menjadi racun lantaran kandungan tanin tinggi.
- Mos : Cocok untuk bibit dan seedling
- Serutan atau potongan kayu
Penggunaan media campuran cenderung mendorong pertumbuhan anggrek lebih baik ketimbang media tunggal. Masing-masing media dengan kekurangan dan kelebihannya dapat saling mendukung. Artinya kekurangan pada media tertentu dapat ditutupi media lain, demikian sebaliknya. Contohnya, pecahan genting umum digunakan untuk dasar pot karena memperlancar draenase dan aerasi. Namun, kemampuannya menyerap hara dan air sangatlah kurang. Kelemahan itulah yang ditutupi oleh lapisan pakis dan kulit pinus di atasnya.
- Penanaman bibit dari botolan (hasil perbanyakan kultur jaringan) dan
- Bibit dari komunitas pot