Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menanam Bibit Anggrek Dendrobium

 Menanam Bibit Anggrek Dendrobium

Secara umum fase pertumbuhan anggrek adalah : (1) Komunitas dalam pot (kompot), (2) seedling, (3) remaja, (4) berbunga. 

Media tanam yang biasa digunakan adalah sebagai berikut :

  • Pakis : media ini  lazim digunakan pada semua fase pertumbuhan, mulai dari kompot, seedling, remaja, hingga berbunga. Untuk media kompot pakis dihaluskan.  Semakin besar sosok anggrek, ukuran cacahaan pun kian kasar, sesuai kebutuhan akar.
  • Humus Kaliandra : Cocok untuk fase seedling
  • Arang kayu : cocok untuk tanaman beranjak remaja hingga dewasa. Dalam penggunaannya media ini bisa dicampur dengan pakis atau dengan kalindra.
  • Sabut kelapa :  Harus dilakukan fermentasi terlebih dahulu sebelum digunakan, karena ia dapat menjadi racun lantaran kandungan tanin tinggi.
  • Mos : Cocok untuk bibit dan seedling
  • Serutan atau potongan kayu

Penggunaan media campuran cenderung mendorong pertumbuhan anggrek lebih baik ketimbang media tunggal.  Masing-masing media dengan kekurangan dan kelebihannya dapat saling mendukung.  Artinya kekurangan pada media tertentu dapat ditutupi media lain, demikian sebaliknya.  Contohnya, pecahan genting umum digunakan untuk dasar pot karena memperlancar draenase dan aerasi. Namun, kemampuannya menyerap hara dan air sangatlah kurang.  Kelemahan itulah yang ditutupi oleh lapisan pakis dan kulit pinus di atasnya.

Kegiatan penanaman dalam budidaya anggrek meliputi dua tahap yaitu:  
  1. Penanaman bibit dari botolan (hasil perbanyakan kultur jaringan) dan 
  2. Bibit dari komunitas pot

A. Penanaman bibit botolan (hasil kultur jaringan)

Kegiatan pengeluaran bibit dari botol, pengaturan lingkungan hidup, dan pemeliharan bibit disebut dengan kegiatan aklimatisasi
Dalam satu botol umumnya berisi 25-50 anak semai.  Anakan ditanam pada 2 pot kompot, masing-masing 25 bibit.  Setelah dirawat 3-6 bulan, kompot siap dipindah.

Berikut tahapan Aklimatisasi anggrek (mengeluarkan bibit dari dalam botol):

1.   Siapkan bibit botolan, pinset atau kawat berkait, dan baskom berisi air. 


2.    Setelah semua alat dan bahan siap, selanjutnya, masukkan air ke dalam botol, kemudian sedikit digoyang-goyang untuk menghancurkan /melepaskan media agar-agar yang menempel pada dinding botol dan akar-akar bibit. Keluarkan Bibit dikeluarkan dari dalam botol dengan memakai kawat yang ujungnya dibengkokkan seperti hurup U satu per satu dengan mengait akarnya menggunakan ujung kawat.


3.   Bibit yang telah dikeluarkan dari dalam botol satu per satu lalu ditampung pada baskom/nampan plastik.

4.